Kepergian Ramadhan
"Kepergian Ramadhan . Allah SWT berfirman : “ Dan orang-orang yang menginfakan sesuatu yang telah diberikan ( Allah SWT ) kepada mereka,dan hati mereka"
قال الله تعالى: ﴿ والّذين يؤتون
مآ ءاتوا وقلوبهم وجلة أنّهم إلى ربّهم رجعون (60) أولئك يسرعون في الخيرت وهم لها
سبقون (61)
Allah SWT berfirman : “ Dan orang-orang
yang menginfakan sesuatu yang telah diberikan ( Allah SWT ) kepada mereka,dan
hati mereka takut , Sesungguhnya mereka kepada tuhanya mereka kembali. Mereka
itu yang bergegas terhadap kebaikan dan mereka terhadah kebaikan berlomba-lomba
”.
وعن عائشة رضى الله عنها قالت : (سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن هذه الآية: ﴿ والّذين يؤتون مآ ءاتوا وقلوبهم وجلة ﴾. هم الّذين يشربون الخمر ويسرقون؟ قال : لآ، يا ابنة الصديق. ولكنهم الّذين يصومون ويصلّون ويتصدّقون وهم يخافون ألا يقبل منهم. أولئك الّذين يسارعون في الخيرات) رواهالترمذيّ وابن ماجه.
Dan dari sayyidatina Aisyah ra berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dari itu ayat :
( Dan orang-orang yang menginfakan sesuatu yang telah diberikan ( Allah SWT ) kepada mereka,dan hati mereka takut ). Apakah mereka itu adalah orang-orang yang minum minuman keras, Dan orang orang yang mencuri ?
Rasululllah SAW menjawab : bukan, wahai Puteri Abu Bakar Siddiq, akan tetapi mereka itu orang-orang yang berpuasa dan mereka orang yang menunaikan shalat,
dan mereka itu adalah orang yang bersedekah dan mereka orang-orang yang takut kepada Allah SWT sekiranya tidak di terimanya amal perbuatan mereka. Mereka itu orang-orang yang bergegas dalam menunaikan kebaikan”.
Diriwayatkan
oleh imam Turmudzi dan Ibnu Majah.
Dahulu
Salafuna Shalihin mereka itu sangat meginginkan di terimanya amal kebaikan
setelah menunaikannya.
Berkata Abdul Aziz bin Abi Rowad : Aku mendapati mereka ( Para Salafus Shaleh ) itu bersungguh-sungguh didalam mengerjakan amal soleh,
ketika mereka mengerjakannya
kemudian kebingungan menimpa kepada mereka, apakah diterima atau tidak
Amal-amal mereka ?
وقد قال تعالى : ﴿وهو الّذي
يقبل التّوبة عن عباده ويعفوا عن السّيئات يعلم ما تفعلون (25) ويستجيب الّذين ءامنوا
وعملوا الصلحت ويزيدهم من فضله
Dan sungguh Allah SWT telah berfirman : “ Dan dialah Allah SWT Dzat yang menerima taubat dari hamba-hambanya dan Dialah Allah SWT yang mengampuni dari keburukan (dosa) dan Dialah Allah SWT yang mengetahui apa yang mereka kerjakan,
Dan Allah SWT menerima amalan orang orang yang beriman dan orang orang yang mengerjakan amal-amal soleh, dan Dialah yang membekali dari karunianya”.
Maka dari kedermawanannya Allah SWT sesungguhuh dzat yang menerima taubat dan yang menerima taubat dari orang yang bertaubat kepadaNya, dan Dia itu dzat yang memaafkan dari perkara dosa yang telah lalu dari seorang hambaNya,
dan Dia tidak membesar-besarkan dosa seorang hambaNya sehingga Dia mengampuninya. Dan Allah SWT Mengababulkan permintaan dari orang-orang yang meminta.
Dan Allah SWT Mendengar rintihan orang-orang yang berdosa. Maka sehendaknya bagi seorang hamba agar selalu bersimpuh (merengek) hanya kepada Allah SWT dengan doa dan istigfar.
Maka sesungguhnya istighfar itu penyempurna dari semua amal, penyempurna dalam shalat dalm doa, dalam Qiyamullail ( Shalat malam ), dan dengan Istighfar pula menjadi penyempurna pada penghujung majalis. Dan dibulan Ramadhan itu banyak sebab pengampunan dosa.
Sebagian dari sebab sebabnya pengampunan itu : puasa di bulan Ramadhan, menunaikan shalat pada malamnya, dan mengidupkan pada malam Lailatul qadar. Telah berkata Ibnu Almundzir didalam menghidupkan malam Lailatul qadar :
sesungguhnya dia mengharapkan dengannya pengampunan atas dosa-dosa besar ataupun dosa-dosa kecil. Dan jumhur ulama berpendapat bahwasanya dosa-dosa besar itu mesti dengan taubat nasuha (sebenar-benarnya taubat).
وفي الصّحيحين عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه
وسلم قال : (من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدّم من ذنبه) وفي رواية النّسائيّ
: (من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدّم من ذنبه وما بأخّر).
Dan dalam kitab sahihain imam Bukhori dan imam Muslim dari abu hurairah RA dari nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Aalihi wa shahbihi wa salam bersabda : “Barang siapa yang berpuasa di bulang Ramadhan karena mengimankan dan mengharap Ridha Allah SWT, maka di ampuni baginya atas apa yang telah lalu dari kesalahannya”.
Dalam riwayat imam Nasaiy : “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena mengimankan dan mengharap Ridha Allah SWT, maka di ampuni baginya atas apa yang telah lalu dari kesalahannya dan yang akan datang”.
Dan
dari sebagian sebab-sebabnya pengampunan di bulan Ramadhan : memberikan makanan
kepada orang yang berbuka puasa,dan memberikan keringanan kepada hamba sahaya,
sebagaimana yang telah dikatakan Salman dalam hadis marfu’.
Dan dari sebagian sebab sebab pengmpunan itu adalah berdizir kepada Allah SWT .
ففي
حديث مرفوع : ( ذاكر الله في رمضان مغفور له )
Didalam hadis marfu di riwayatkan : orang yang berdzikir kepada Allah SWT dibulan suci Ramadhan itu pengampunan baginya.
Dan
dari sebab sebab pengampunan itu adalah beristighfar. Dan instighfar adalah
meminta pengampunan dari Allah SWT, dan doanya orang yang berpusa itu mustajab
dalam puasanya , dan ketika bukanya. Maka dari itu ibnu umar RA, Ketika berbuka
beliau berdoa : ” Ya Allah , Wahai Dzat yang luas pengampunan-nya, Maka ampunilah
aku ”.
وفي
حديث أبي هريرة المرفوع، في فضل شهر رمضان: (ويغفر فيه إلاّ لمن أبى. قالوا : يا أبا
هريرة ومن يأبى؟ قال : يأبى أن يستغفر الله
Dalam
hadis marfu’ abu hurairah meriwayatkan didalam keutamaan bulan Ramadhan: “Dan
di ampuni pada bulan Ramadhan kecuali orang yang tak mau”, dan para sahabat
yang lain bertanya kepadanya : “ Wahai Abu Hurairah siapa orang yang tak mau
itu?”, lalu Abu Hurairah menjawab: “dia itu adalah orang yang enggan
beristighfar kepada Allah”.
Dan
dari sebagian pengampunan dosa yaitu adalah istighfarnya para malaikat bagi
orang-orang yang berpuasan sehingga datangnya waktu mereka berbuka. Sebagai
mana itu telah di tetapkan dalam hadis Abu Hurairah yang In Syaa Allah akan datang
di lain kesempatan.
Tetkala banyaknya sebab-sebab dari pengampunan di
bulan Ramadhan maka andai kata ada
sesorang yang tidak mendapatkan pengampunan di bulan Ramadhan, maka itu
halnya puncak dari pengharaman pengampunan
atasnya.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه : (انّ النبيّ صلى الله عليه وسلم صعد المنبر فقال : آمين. آمين. آمين، قيل يا رسول الله : إنّك صعدت المنبر. فقلت : آمين. آمين. آمين، فقال : إن جبريل أتاني فقال : من أدرك شهر رمضان فلم يغفر له فدخل النّار فأبعده الله. قل: آمين. فقلت : آمين . ومن أدرك أبويه أو أحدهم فلم يبرّهما فمات فدخل النّار، فأبعده الله قل : آمين. فقلت : آمين. ومن ذكرت عنده فلم يصلِّ عليك فمات فدخل النّار فأبعده الله، قل : آمين. فقلت آمين) رواه ابن حبّان.
Dan dari abu Hurairah ra : sesungguhnya An Nabi Shalallahu alaihi wa Aalihi wa shahbihi wa salam menaiki minbar kemudian berkata : Aamin, aamin, aamin. Dikatakan, wahai Rasulullah sesungguhnya engkau itu sedang menaiki minbar lalu engkau berkata : Aamin, aamin, aamin?
Kemudian Rasul menjawab : Sesungguhnya malaikat Jibril datang kepadaku seraya berkata ; barang siapa yang mendapatkan bulan suci ramadhan akan tetapi ia tak di ampuni dosanya maka ia masuk neraka, maka Allah SWT jauh padanya, katakanlah aamin ya Muhammad.
Maka aku menjawab : Aamin. Dan malikat Jibril berkata : Barang siapa yang mendapatikedua orang tuanya atau salah satunya akan tetapi dia tidak berbakti kepada keduanya kemudian dia meninggal,
Maka dia masuk neraka maka Allah SWT jauh padanya. Katakanlah aamin ya Muhammad. Maka aku menjawab aamin. Dan malikat Jibril berkata : Dan barang siapa yang di sebutkan namamu disisinya kemudian dia tidak bershalawat kepadamu maka dia itu masuk neraka dan Allah SWT paling jauh padanya. katakanlah aamin ya Muhammad, maka aku jawab : Aamin .
Ibnu Hibban telah meriwayatkan ini hadits .
وعن قتادة قال : (كان يقال : من لم يغفر له في رمضان فلن يغفر له
فيما سواه
Dari
Qatadah berkata : Dikatakan barang siapa yang belum di ampuni baginya di bulan
Ramadhan, maka tidaklah diampuni baginya pada selain bulan Ramadhan.
Wahai hamba Allah : apa yang menyebabkan orang luput dari kebaikannya Ramadhan? Sesuatu apa yang menjadikan orang yang mendapatkan bulan Ramadhan lalu mendapatkan pengharaman? Berapa banyak diantara orang yang mendapatkan peneriman yang baik ( Qabul ) dan pengampunan di bulan suci Ramadhan ?
Dan berapa banyak diantara orang yang mendapatkan penyesalan dan kerugian
dibulan Ramadhan? Berapa banyak orang yang mendirikan shalat malam, hanya
mendapat tidak idur malam saja. Dan
berapa banyak orang yang berpuasa hanya saja mendapati lapar dan dahaga.
Berkata
Penyair
Ini
semua adalah takdir, Apa yang harus ku lakukan
aku
itu yang pecah dan tambalan itu untuk selain aku
Aku
ini seorang tawanan dosa yang terikat dan yang tak di anggap.
Apakah
mungkin takdir itu bisa di rubah?
Kapan lagi diampuni dosa bagi orang yang tak di ampuni dosanya di bulan Ramadhan ?
Terus kapan lagi di terimanya taubat, bagi orang yang di tolak taubatnya pada malam Lailatul qadar ? Terus kapan lagi dibebaskannya dari api neraka, bagi orang yang tidak mendapatkan pembebasan di akhir bulan Ramadhan ?
Kapan lagi orang
mendapatkan keuntungan bagi orang yang mendapatkan penyesalan dan kerugian di bulan Ramadhan ?
Aduh kasihan sekali orang yang merugi, sekiranya mereka melihat orang yang bersungguh-sungguh dalam beramal.
Sungguh mereka telah bersegera dalam waktu-waktu mereka, dan mereka bersungguh-sungguh dalam ketaatan, dan pahala di lipat gandakan kepada mereka.
Sedangkan engkau terjerumus dalam kelalaian dan hancur dalam kesesatan. Apakah tidak ada keinginan untuk bertaubat, wahai orang yang patut dikasihani ? Apakah tidak ada keinginan untuk meninggalkan dari kemaksiatan dan bertaubat.
Dan apa engkau tidak mempunyai keinginan untuk
menemukan kembali apa yang telah hilang dengan memperbaiki sisa-sisa
kekurangan?
Berkata
Penyair :
Telah
berjalan jauh segolongan kaum dan kemalangan dia membuat aku terdiam
Maka
beruntunglah mereka yang mendapat kedekatan dan kebencian
menjauhkan
aku darinya
Cukup! Cukup! Sampai kapan mengusir-ku
Musuh-musuhku menyakitiku dan mereka semua menuju kepada-ku
Wahai kamu yang aku ajak bicara, gunakanlah musim-musim pengampunan dan sungguh-sungguhlah pada sisa-sisa hari bulan suci Ramadhan, siapa tau engkau tidak menemukan waktu yang akan datang tundukanlah kepalamu dengan penuh penyesalan, dan bersimpuhlah pada pintu tuhan,
dan katakanlah wahai dzat yang memiliki kebaikan, hambamu yang lemah ini tertawan dalam kemaksiatan, dan bertempat dalam kepenatan dan kesedihan, dan patuh dan bersimpuh dalam kekuasaan engkau, dan meminta pengampunan kepada engkau dari dosa dan kemaksiatan, maka engkaulah yang di ketahui akan karunia dan pemberian.
روي
عن جابر بن عبد الله رضى الله عنهما أنّ جبريل قال للنبيّ صلى الله عليه وسلم : (والّذي
بعثك بالحق ِّ نبيّا ، إنّ الله عبدا من عباده عبد الله تعالى حمسمائة سنة على رأس جبل
عرضه وطوله ثلاثون ذراعا في ثلاثين ذراعا والبحر محيط به أربعة آلاف فرسخ من كل ناحية،
أجرى الله له عينا عذبة بعرض الإصبع بماء عذب يستنقع من أسفل الجبل، وشجرة رمّان كلّ
يوم يخرج له منها رمّانة . فإذا أمس نزل فأصاب من الوضوء وأخذ تلك الرّمانة فأكلها،
ثم قام لصلاته فسأله ربّه أن يقبضه ساجدا وألاّ يجعل للأرض ولا لشيء على جسده سبيلا
حتّى يبعثه وهو ساجد . ففعل الله ذلك له. قال جبريل عليه السلام : فنحن نمرّ عليه إذا
هبطنا وعرجنا وهو على حاله في السجود.
قال جبريل عليه السلام : فنجد في العلم أنه يبعث يوم القيامة فيوقف بين يدي الله تعالى، فيقول الرّبّ تبارك وتعالى: أدخلوا عبدي الجنّة برحمتي، فيقول : بل بعملي، فيقول الله تعالى لملائكته : حاسبوا عبدي بنعمتي عليه وبعمله. فيوجد نعمة البصر قد أحاطت بعبادته خمسمائة سنة وبقيت نعمة الجسد. فيقول : أدخلوا عبدي النّار، فيجرّ إلى النّار، فينادي : يا ربّ برحمتك أدخلني الجنة. فيقول : ردّوه. فيوقف بين يديه. فيقول :عبدي من خلقك ولم تك شيئا ؟ فيقول : أنت يا ربّ. فيقول : أكان ذلك بعملك أو برحمتي؟ فيقول : بل برحمتك، فيقول : من قوّاك على عبادتي خمسمائة سنة؟ فيقول : أنت يا ربِّ. فيقول : من أنزلك في جبل في وسط اللّجة وأخرج الماء العذب من المالح وأخرح لك رمّانة في كلّ ليلة، وإنّما تخرج في السنة مرّة؟ وسألتني أن أقبض روحك ساجدا ففعلت ذلك بك، من فعل ذلك؟ فيقول : أنت يا رب . قال: فكل ذلك برحمتي، وبرحمتي أدخلك الجنة، قال جبريل عليه السلام: إنما الأشياء برحمة الله)
Di riwayatkan dari Jabir bin Abdillah R.A. : “ Sesungguhnya malaikat jibril berkata kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Aalihi wa shahbihi wa salam :
“Demi dzat yang telah mengutus engkau dengan sebenar-benarnya dengan kenabian, sesungguhnya, Allah SWT mempunyai seorang hamba dari hamba sekalian, yang beribadah kepada Allah SWT yang maha luhur,
selama liratus tahun di puncak gunung, yang lebar dan panjangnya tiga puluh dziro’, yang di kelilingi oleh lautan yang luasnya empat ribu farsakh dari setiap penjuru, dan Allah SWT memancarkan mata air yang segar sebesar jari untuknya. yang mana air segar tersebut menggenang dari bawah gunung.
Dan Allah SWT menumbuhkan pohon delima dan sebutir buah delima tumbuh setip hari untuknya. maka ketika waktu sore hari dia turun dan mengambil wudlu dan mengambil buah delima lalu dia memakannya,
kemudian dia berdiri untuk mendirikan shalat dan meminta kepada tuhannya agar mencabut nyawanya dalam keadaan sujud, dan agar Allah SWT tidak menjadikan bumi dan segala sesuatu untuk menghancurkan jasadnya, sehingga Allah SWT membangkitkannya dalam keadaan sujud.
Maka Allah SWT mengabulkan permohonan tersebut. Berkatalah malaikat Jibril : maka ketika kami melewati kepadanya ketika kami turun dan naik kelangit dan dia dalam keadaan sujudnya.”
Berkata malaikat Jibril AS : Kami mendapati dalam ilmunya Allah SWT sesungguhnya dia di bangkitkan pada hari kiamat dan di tempatkan di hadapan Allah SWT, kemudian berkata : masukanlah hambaku ini kedalam surga dengan belas kasih sayangku. Maka hamba itu berkata : masukanlah aku dengan amalku.
Kemudian Allah SWT berkata kepada malaikat-malaikatnya : hitunglah amal hambaku ini dengan ni’mat yang telah kuberikan dengan amal yang di lakukannya.
Maka di dapati nikmatnya melihat itu telah melebihi dengan ibadahnya selama lima ratus tahun, dan masih tersisa Ni’mat anggota badan yang lainnya (yang belum di hitung).
Maka Allah SWT berkata : masukanlah hambaku ini kedalam api neraka. kemudian di seretlah kedalam api neraka, lalu dia berseru : Wahai Allah dengan belas kasih sayangmu, masukanlah aku kedalam surga ,
Maka Allah SWT berkata : kembalikanlah dia. Kemudian di tempatkan dihadapan Allah SWT lalu berkata : hambaku, siapa yang telah menciptakan engkau dan engkau itu bukan siapa-siapa. Maka hamba itu menjawab : Engkau Yaa Rabb .
Kemudian Allah SWT berkata : Apakah semua itu dengan amal-amalmu atau dengan belas kasih sayangku?.
Maka hamba itu berkata : akan tetapi dengan rahmat belas kasihmu . dan Allah SWT berkata : siapa yang memberikan kekuatan kepadamu untuk beribadah kepadaku selama limaratus tahun?
Hamba itu berkata : Engakau Yaa Rabb. Kemudian Allah SWT berkata : siapa yang menetapkan engkau pada gunung yang di kelilingi lautan, dan yang mengeluarkan mata air yang segar dari air lautan yang rasanya asin, dan yang mengeluarkian sebutir buah delima di setiap sorenya,
dan sesungguhnya kamu keluar pada satu tahun sekali, dan kamu meminta kepadaku agar aku mencabut ruhmu dalam keadaan sujud maka aku kabulkan itu untukmu, siapa yang melakukan itu semua?
Maka hamba itu berkata : Engkau ya Rabb. Dan Allah SWT berkata : maka semua itu dengan rahmat kasih sayangku, dengan begitu dimasukan engkau kedalam surga dengan rahmat belas kasih sayangku.
Berkarta malaikat Jibril AS : Sesungguhnya segala sesuatu itu dengan sebab rahmat belas kasih sayang Allah SWT.
Wahai saudaraku ! kenapa engkau tidak mengharapkan pengampunan dari Tuhan kita?, bagaimana engkau tidak menginginkan kasih sayang-Nya?
Dan dalam Hadits Sahih di
Riwayatkan Sesungguhnya Allah SWT sangat sayang terhadap hambanya itu dari pada
kasang ibu kepada anaknya.
Wahai orang yang berdosa, janganlah berputus asa dari rahmat kasih sayang Allah SWT, berapa banyak Allah SWT membebaskan dari api neraka terhadap hambanya yang seperti engkau di hari ini maka berperasangka baiklah kepada tuhanmu dan bertaubatlah kepadanya, sesungguhnya seorang hamba tidak jauh kepada Allah SWT terkecuali orang yang celaka .
Berkata
Penyair :
Apa
bila tidak ada orang yang berharap kepada Engkau terkecuali yang Ta’at
Lalu kepada siapa orang yang berlumuram dosa untuk berharap .
Sumber : Kepergian Ramadhan