Melihat dunia dengan pandangan para auliya
"Melihat dunia dengan pandangan para auliya . Guru saya Syaikh Mukhtar Jamil bercerita : " Salah satu guru kami bercerita : " dulu kami pernah ada di "
Guru saya Syaikh Mukhtar Jamil bercerita :
" Salah satu guru kami bercerita :
" Dulu kami pernah ada di perjalanan bersama Habib Umar, tiba-tiba datang angin kencang disertai debu-debu panas, lekas saja kami menutupi wajah kami. Setelah angin mereda, wajah kami penuh dengan debu, banyak dari kami yang mengeluh sambil mengusap debu dari wajahnya
Kami lalu melihat ke arah Habib Umar, beliau juga tampak mengusap debu-debu dari wajahnya, tapi beliau justru tersenyum dan berkata :
"
ما
جاء من الجميل جميل "
Sayyidina Ali Zainal abidin pernah melewai sebuah jalan bersama para muridnya, tiba-tiba ada seseorang datang lalu menampar pipi beliau, orang itu lari dan para muridnya marah besar, tapi beliau tetap tenang, beliau justru tersenyum dan bertanya pada mereka :
'' Siapa
yang menghendaki hal ini terjadi padaku ? ''
mereka
menjawab: ''Allah''
beliau
berkata:
'' Apakah
kalian kira aku akan mengeluh dan menolak kehendak Allah( yang ditetapkan atas
diriku) ? ''
Inilah
cara pandang para kekasih Allah yang oleh Syaikh Buthi disebut sebagai
"Wahdatus Syuhud ", tatkala mereka memandang bahwa semua sesuatu di
dunia ini adalah dari Allah, ciptaan Allah, dan ketetapan Allah yg Maha Indah,
Maha Penyayang dan Maha mengetahui apa yang terbaik untuk Hamba-hamba-Nya.
Sekali lagi, seperti apa yang disampaikan beliau, dalam keadaan apapun, sesulit
apapun, jangan pernah mencurigai Allah.. jangan pernah menggurui Allah dan
merasa bahwa apa yg kita harapkan seharusnya terjadi dan lebih baik dari apa
yang telah ditetapkan-Nya. Persis seperti Hikmah yang dituliskan Al-Imam Ibnu
Athoillah :
"
إنما يؤلمك المنع لعدم فهمك عن الله فيه و متى فتح لك باب الفهم في المنع صار المنع عين العطاء
"
"
Engkau merasa tersakiti oleh gagalnya harapan, itu karena engkau tidak memahami
hikmah-hikmah Allah dibalik semua itu. Ketika engkau mulai bisa memahami, maka
engkau akan tau bahwa terhalangnya suatu harapan itu sejatinya adalah anugrah
terindah "
*Sumber : Ismael Amin Kholil, 10 Mei, 2020